Selasa, 21 Februari 2012

Baiklah..

Baiklah..

Disini aku berdiri saat ini

Mengendap di dasar gelas kopimu

Bercengkerama dengan sisa manis pahit

Yang mungkin masih menggantung di ujung saraf lidahmu

Seperti yang kau inginkan..

Baiklah..

Disini aku menegadah saat ini

Di bawah biru abu-abu jingga dan ungu langitmu

Bergurau dengan kata-kata sambil mendebat seberapa dalam pekat mampu bertahan

Seperti yang kau inginkan

Dan baiklah..

Kau telah memilih sudutmu

Maka saatnya aku mengukur jarak

Untuk mendaki kembali kubah teka-teki

Dan aku akan tersenyum dan tersenyum untuk selamanya..

Seperti yang kau inginkan

Sekarang,

setelah jarak membentang, kubah telah dibawah kaki lemahku, pekat langit semakin membiru dan pahit kopi telah kandas melewati batas..

aku akan diam

selamanya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar