Baiklah..
Disini aku berdiri saat ini
Mengendap di dasar gelas kopimu
Bercengkerama dengan sisa manis pahit
Yang mungkin masih menggantung di ujung saraf lidahmu
Seperti yang kau inginkan..
Baiklah..
Disini aku menegadah saat ini
Di bawah biru abu-abu jingga dan ungu langitmu
Bergurau dengan kata-kata sambil mendebat seberapa dalam pekat mampu bertahan
Seperti yang kau inginkan
Dan baiklah..
Kau telah memilih sudutmu
Maka saatnya aku mengukur jarak
Untuk mendaki kembali kubah teka-teki
Dan aku akan tersenyum dan tersenyum untuk selamanya..
Seperti yang kau inginkan
Sekarang,
setelah jarak membentang, kubah telah dibawah kaki lemahku, pekat langit semakin membiru dan pahit kopi telah kandas melewati batas..
aku akan diam
selamanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar